- Gambar 1 merupakan pahlawan atas nama________dari_________
- Gambar 2 merupakan pahlawan atas nama________dari_________
- Gambar 3 merupakan pahlawan atas nama________dari_________
- Gambar 4 merupakan pahlawan atas nama_______dari_________
- Gambar 5 merupakan pahlawan atas nama_____________dari_________
- Gambar 6 merupakan pahlawan atas nama____________ dari_________
- Gambar 7 merupakan pahlawan atas nama_____________dari_________
- Gambar 8 merupakan pahlawan atas nama____________ dari_________
Tulislah bilangan
pecahannya!
Lengkapilah cerita di bawah
ini!
Gajah mada merupakan panglima
perang yang berpengaruh pada zaman kerajaan________.
Saat remaja ia merupakan seorang pemuda
yang memiliki keahlian beladiri yang sangat hebat serta berilmu tinggi. Pada
usia_________tahun, gajah mada berhasil menyelamatkan rajanya, prabu__________.
Hitunglah operasi bilangan
berikut!
a.
0,34 + 0,45 =
b.
0, 2 + 0,56 =
c.
0, 8 + 0,57 =
d.
7,5 + 4,8 =
e.
8,12 + 8,8 =
Bacalah cerita ini denga seksama
SULTAN HASANUDDIN
Sultan
Hasanuddin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 – meninggal di
Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun adalah Raja Gowa
ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi
Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. . Setelah memeluk agama
Islam, ia mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla
Pangkana, hanya saja lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja. Karena
keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya
Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur. Ia dimakamkan di Katangka, Kabupaten Gowa.
Belanda
Menganggap Makasar sebagai Pelabuhan Gelap. Belanda mengadakan blokade ekonomi
terhadap Makasar. Sultan Hasanuddin menolak monopoli perdagangan Belanda di
Makasar. Pada tahun 1633, Belanda mengepung pelabuhan Makasar dengan jalan
blokade dan sabotase, tetapi sia-sia. Sebab kekuatan pasukan Sultan Hasanuddin
mampu mendobrak blokade itu dan mematahkan semua sabotase yang dilakukan
Belanda. Kegagalan ini mendorong pihak Belanda mengadakan damai dengan Sultan.
Pada tahnn
1654 sekali lagi Belanda-Kristen mengerahkan armadanya yang besar untuk
menyerang Makasar. Pertempuran berkobar dengan dahsyat, tetapi berkat
keberanian tentara Islam Hasanuddin berhasil memukul mundur dan
memporakporandakan armada Belanda-Kristen. Dan untuk kesekian kalinya Belanda
mengajak damai dengan Sultan. Dari kegagalan penyerangan yang kedua ini,
Belanda mempelajari dengan sungguh - sungguh tentang kondisi psikologis dan
politik Kesultanan Hasanuddin. Akhirnya didapatkan bahwa kekuasaan Sultan
Hasanuddin Makasar sangat tidak disenangi oleh sultan-sultan bawahannya dari
Bugis. Ketidak- senangan ini dipergunakan sebaik-baiknya oleh Belanda dengan
jalan mengundang Aru Palaka, Sultan Bugis di Bone untuk datang ke Batavia dalam
rangka kerjasama, politik dan militer.
Pertemuan
antara Aru Palaka dengan Gubernur Jenderal Brouwer menghasilkan perjanjian
kerjasama politik-militer, yaitu Aru Palaka dan Belanda akan bersama-sama
menyerang Makasar; dan jika serangan ini berhasil mengalahkan Makasar, maka Aru
Palaka akan diangkat menjadi Sultan Bugis di Bone secara penuh dan bersahabat
hanya dengan Belanda. Pada tahun 1666 armada laut Belanda yang berkekuatan 20
buah kapal dengan prajurit 600 orang, dibawah pimpinan Laksamana Cornelis
Speelman menyerang pasukan Makasar dari laut dan pasukan Aru Palaka Bone yang
dipersenjatai oleh Belanda menyerang dari arah darat melalui Sopeng. Menghadapi
serangan dari dua jurusan pasukan Sultan Hasanuddin bertekad bulat untuk mati
syahid, mempertahankan Islam dan kehormatan kaum muslimin. Pertempuran dahsyat
terjadi, perang tanding antara pasukan Makasar dengan pasukan Aru Palaka
berjalan sangat mengerikan dan pasukan Belanda secara gencar menembakkan
meriam-meriamnya dari laut, sehingga korban berjatuhan tak terhingga banyaknya,
terutama di pihak pasukan Makasar.
Dalam kondisi
yang demikian, Sultan Hasanuddin mengundurkan pasukannya sambil melakukan
konsolidasi yang lebih baik. Setelah konsolidasi dilakukan, pertempuran dimulai
lagi dengan penuh semangat mati syahid. Tetapi karena kekuatan tak seimbang,
baik dalam bentuk jumlah pasukan maupun persenjataan, akhirnya pada tahun 1667
menyerahlah Sultan Hasanuddin. Isi perjanjian Bongaya antara lain: Sultan
Hasanuddin harus memberikan kebebasankepada VOC berdagang dikawasan Makassar
dan Maluku VOC memegang monopoly perdagangan di wilyah Indonesia bagian Timur
dengan pusatnya Makassar Sultan Hasanuddin harus mengakui bahwa Aru Palaka
adalah Raja Bone
Dengan
menerima perjanjian tersebut SultanHasanudin dapat mencegah banyaknya
korbanjatuh di kedua belah pihak, apalagi ternyatapasukannya harus berhadapan
dengan bangsasendiri yaitu Tidore, Ternate, Buton dan Bone yangmembantu
Belanda. Penghentian sementara perangini juga merupakan strategi Sultan
Hasanudin untukmengatur nafas sebelum menghadapi perang selanjutnya. Sultan
Hasanudin wafat pada tanggal 12 Juni1670 dalam usia yang relatif muda yakni 39
tahun. Dalam usianya yang pendek banyakhal yang telah dikerjakannya, atas
jasanyadiberikan penghargaan sebagai PahlawanNasional oleh Pemerintah RI pada
tahun1973.
Ulasan teks
- judul teks :.....................................................................................................
- bagian yang paling menarik: ............................................................................
- informasi penting: ..........................................................................................
- pendapat saya tentang teks di atas: ................................................................
- jelaskan dua perjuangan penting dari Sultan Hasanuddin!
- Hal yang saya pelajari dari perjuangan sultan hasanuddin adalah
Ubahlan bilangan desimal di
bawah ini menjadi pecahan biasa!
a.
0,25
b.
0,7
c.
0,8
d.
0,5
e.
0,75
f.
0,50
Ubalah pecahan di bawah ini ke dalam bentuk per seratus / persen
(%)
a.
¼
b.
¾
0 komentar:
Posting Komentar